Polemik Pengadaan Pastori, Jemaat Minta Sinode Evaluasi Ketua Jemaat GMIM Kalvari Ranoyapo

MINSEL, Inspirasisulut.com – Aksi demo kepada Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Kalvari Ranoyapo Wilayah Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan teejadi pada Minggu, (04/08/2024).

Demo damai berupa Ibadah Minggu yang dilaksanakan di salah satu Rumah Jemaat kemarin merupakan buntut protes atas kebijakan Ketua Jemaat Pdt. Helly Legi yang telah membeli rumah Pastory 3 untuk Guru Agama secara sepihak tanpa mengikut sertakan Komisi Pembangunan dan Panitia.

Padahal sesuai kesepakan untuk pengadaan pastory ini ditangani Komisi Pembangunan dan Panitia, hal ini telah menyalahi tugas pokok seorang pendeta di jemaat.

Warga jemaat GMIM Kalvari Ranoapo Ibu Julin Lumantow menuturkan kebijakan pendeta ini telah bertolak belakang dengan keinginan jemaat sehingga menimbulkan kekecewaan. Karena awalnya peogram jemaat ini telah disetujui sebelumnya oleh Ketua Jemaat.

” Dan kami jemaat telah melaksanakan aksi pengumpulan dana dan telah terkumpul sebesar Rp. 750 000 000 lebih. Namun dana ini tidak dititip kepada bendahara panitia. Sangat disayangkan pembelian Rumah seharga Rp. 250.000.000 dilaksanakan secara sepihak oleh ketua jemaat tampa melibatkan Komisi dan Panita pembangunan, tambah lagi rumah yang dibeli tidak sesuai dengan kenginanan jemaat, belum lengkap masih akan diperbaiki.” tuturnya.

Lanjutnya, sesuai keputusan rumah pastory 3 untuk tempat tinggal keluarga Guru Agama diadakan di kolom yang jauh dari Pastory 1 supaya pendekatan pelayanan bisa dirasakan Jemaat di 10 hingga 13.

“Harapan Jemaat ketika ada kebutuhan pelayanan di kolom tersebut ada pendeta atau guru agama melayani,” katanya.

Ibu Julin juga mengatakan jemaat telah beribadah di dua tempat berbeda tadi, yakni di Gereja dan Rumah jemaat merupakan protes kepada Ketua Jemaat Pdt. Helly Legi yang telah mengingkari keinginan Jemaat.

“Tadi siang jemaat telah beribadah di Gereja dan Rumah Jemaat, akibat dari tindakan Ketua Jemaat yang telah mengingkari kesepakatan. Memang ada yang mengatakan akan pundah jemaat namun kami mengusulkan tetap di GMIM mar torang ibadah sandiri dulu sambil menunggu penyelesaian masalah ini.” Katanya.

Sementara Ketua Komisi Pembangunan Bapak Max Monding mengatakan memang telah terjadi dua tempat ibadah di hari minggu ini namun selesai ibadah Tua-tua jemaat, Komisi kerja dan majelis adakan rapat di Gereja terkait persoalan ini.

“Rapat tersebut telah menghasilkan 2 poin, yakni: yang pertama pembelian lahan dan kedua pembelian Rumah Pastory. Dan yang paling banyak menyetujui pembelian Rumah Pastory. Hasil dari rapat ini akan disidangkan apakah ketua jemaat juga akan menyetujuinya, nanti tunggu hasilnya.” ucap Ketua Komisi Pemvangunan.

Bapak Max Monding melihat ketua masih akan pada pendiriannya oleh sebab itu gejolak menolak ketua jemaat akan berlanjut, jika ini terjadi maka potensi persoalan di jemaat semakin rumit akan berdamapak pada perkembangan anggota gereja.

” Maka kami minta Sinode turun tangan menyelesaikan permasalahan di Jemaat GMIM Kalvari Ranoiapo. Supaya jangan terjadi perpecahan, karena saat ini 80 persen menolak ide Pendeta Ketua Jemaat.” katanya sambil berharap.

Ia berharap Pendeta selaku ketua jrmaat ssharusnya menjalankan tugas sesuai tata gereja. Bersama-sama dengan Komisi Pelayanan Kategorial dan Komisi lainnya bertanggung jawab dalam pelayanan sesuai bidang masing-masing, agar iman jemaat makin bertumbuh dewasa.

(sivriet)